Indonesia Tempo Doeloe

Poster propaganda Triple A

Setelah berhasil menduduki Hindia Belanda pada tahun 1942, Jepang segera melancarkan propaganda besar-besaran. Targetnya adalah rakyat Indonesia, yang ingin digugah kesadarannya bahwa mereka harus bangga menjadi orang Asia, bahwa pengaruh Barat harus dihilangkan, dan bahwa Jepang adalah pemimpin Asia.

Untuk menandingi  propaganda “V-Action” (Aksi Kemenangan, “V for Victory”) milik Sekutu, Jepang melancarkan propaganda “A for Asia”.  Masalahnya, badan propaganda Jepang tak tahu harus berbuat apa untuk mempopulerkan slogan itu. Kemudian datanglah Mr. Samsudin, seorang mantan anggota Volkstraad, menawarkan bantuan untuk melakukan gerakan “Asia Makmur” sebagai bentuk realisasi dari propaganda Jepang itu.  Dia pulalah yang menyusun rangkaian kata “Jepang adalah cahaya Asia, pelindung Asia dan pemimpin Asia” yang disingkat dengan AAA (Tiga A atau Triple A).  Mr Samsudin lalu ditunjuk sebagai ketua gerakan dan bagaimana dia mendapatkan posisi itu dari penguasa Jepang tidaklah jelas.

Gerakan ini hanya bertahan beberapa bulan akibat kurangnya sambutan dari rakyat dan dipimpin orang yang kurang dikenal. (*)

(Gambar: Tentoonstelling: Oorlogsaffiches 1940-1945; Referensi: War, nationalism, and peasants: Java under the Japanese occupation, 1942-1945 oleh Shigeru Satō, Shigeru Sato)