Hotel du Chemin de Fer (1857-1880) yang kini jadi Mapolres Bogor (Foto koleksi: Tropenmuseum of the Royal Tropical Institute)
Dulu di Bogor, ketika masih bernama Buitenzorg, terdapat tiga hotel yang cukup terkenal: Hotel Bellevue, Hotel du Chemin de Fer dan Hotel Dibbets. Para petinggi kolonial Belanda yang tinggal di Batavia atau turis-turis asing yang sedang menikmati keindahan kota hujan itu sering menginap di ketiga hotel tersebut.
Jarak hotel-hotel itu dari Kebun Raya hanya sepelemparan batu, kecuali Hotel du Chemin yang lokasinya agak ke barat dan dekat dengan Stasiun Buitenzorg. Mungkin dulu sengaja dibangun di situ untuk menyasar para pelancong yang tiba dari Batavia dengan menumpang kereta api.
Dalam buku “Guide through Netherlands India” yang diterbitkan tahun 1903 disebutkan:
Jika berangkat dengan kereta ekspres ke Buitenzorg, kita akan sampai di kota kediaman Gubernur Jenderal itu (263 meter di atas permukaan laut) lebih awal agar dapat menghirup udara sejuk yang berasal dari Gunung Gede dan Salak.
Kita bisa menginap di Hotel du Chemin de Fer, dekat stasiun, atau di Hotel Bellevue yang jaraknya hanya lima menit dari persimpangan jalan utama. Dari belakang hotel ini kita dapat menikmati pemandangan lembah Tjiliwong dan lereng Salak. Omnibus dari hotel-hotel ini biasanya sudah menunggu kita di depan stasiun.
Seperti halnya Hotel Bellevue yang kini tak ada lagi (baca Hotel Bellevue di Buitenzorg), Hotel du Chumin de Fer kini sudah berubah dan digunakan oleh Mapolwil Bogor. Jadi kalau sekarang menginap di sana, mungkin kita akan ditempatkan di ruang tahanan. Ha-ha-ha.
Gedung Mapolwil Bogor
Indonesia Tempo Doeloe 
wah saya baru tahu. apa ada info ttg hotel pasar baroe yang ada di pasar bogor?
Hotel Pasar Baroe letaknya di belakang Pasar Bogor (Ramayana) yang sekarang sudah tergusur oleh Bogor Trade Mall. Coba cek link ini http://masoye.multiply.com/photos/album/61/Hotel_Pasar_Baroe_di_Buitenzorg.
“Hotel Pasar Baroe letaknya di belakang Pasar Bogor (Ramayana) yang sekarang sudah tergusur oleh Bogor Trade Mall.”
oiya, kalau boleh saya sedikit meralat, yang digusur jadi Bogor Trade Mall adalah Hotel Bellevue, sedangkan seperti yang disebut dalam link blog multiply Hotel Pasar Baroe terletak antara Klenteng weg dan pasar bogor weg. Jadi letaknya bukan di BTM tapi di belakang Pasar Bogor (Yogya) berarti 🙂
O ya Anda betul. Letaknya ternyata di dekat kelenteng dan Pasar Bogor. Makasih koreksinya…
Thanks. Kenapa hotel pasar baroe tidak Anda sebut dalam tulisan Anda, Pak? (di paragraf 1: “Dulu di Bogor, ketika masih bernama Buitenzorg, terdapat tiga hotel yang cukup terkenal: Hotel Bellevue, Hotel du Chemin de Fer dan Hotel Dibbets.”)
Pertanyaan yang bagus. Waktu membuat tulisan ini saya cuma teringat tiga hotel itu yang kebetulan sangat populer di kalangan orang-orang Belanda.
Membaca komentar Anda, terbersit ide di kepala saya untuk membuat tulisan khusus tentang Hotel Pasar Baroe. Makasih ya…
Same-same, Sir.
Oiya satu lagi pertanyaan saya. Saya quote tulisan Bapak di atas ya, “Dalam buku “Guide through Netherlands India” yang diterbitkan tahun 1859 disebutkan:
Jika berangkat dengan kereta ekspres ke Buitenzorg, kita akan sampai di kota kediaman Gubernur Jenderal ”
Bukankah jalur kereta Batavia-Buitenzorg baru dibangun pada tahun 1881, Pak? Jadi bagaimana mungkin pada tahun 1859 bisa berangkat ke BUitenzorg naik kereta ekspres?
Anda betul. Saya yang tidak teliti. Buku yang jadi referensi saya itu ternyata diterbitkan tahun 1903, bukan 1859. Sekali lagi trims koreksinya.
hotel pasar baroe itu adanya diujung belakang pasar bogor..klo ga slh ampe skrg bangunannya masii berdiri tuh hanya dalam kondisi yg miris bgt..dr situ terlihat pemandangan arah tugu kujang, kebun raya, jln pajajaran, kampung pulo geulis, lebak pasar, jln riau n bangka..
thanks infonya…